Pilih negara asal dan bahasa
Singapore
Malaysia
Takaful
Indonesia
Brunei

Bedakan gejala TBC di tengah pandemi COVID-19

Print
Bagikan
bedakan tbc dan covid-19

Di tengah pandemi ini, tak hanya infeksi COVID-19 yang perlu diwaspadai, tetapi juga Tuberculosis atau TBC. Data terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa Indonesia memiliki angka kasus terbanyak ketiga dunia. Hal ini menandakan bahwa tuberkulosis masih menjadi ancaman yang nyata di Indonesia. Untuk meningkatkan kesadaran mengenai penyakit tersebut, penting untuk menyadari apa saja gejala TBC dan perbedaannya dengan COVID-19 di tengah pandemi ini.

 

Batuk-Batuk Bukan Hanya Gejala COVID-19

Perlu diingat bahwa tuberkulosis atau TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan infeksi bakteri  Mycobacterium tuberculosis.  Sementara itu, COVID-19 merupakan infeksi yang disebabkan oleh infeksi virus SARS-CoV-2. Keduanya merupakan penyakit menular yang menyerang organ paru-paru. Nah, salah satu gejala klinis yang umum dari infeksi COVID-19 adalah batuk. Namun, batuk juga menjadi gejala klinis yang khas dari penyakit TBC. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui perbedaan gejala di antara keduanya.

Berikut ini adalah gejala infeksi COVID-19 dan gejala umum dari penyakit TBC yang paling umum terjadi, yaitu:

Gejala Infeksi COVID-19

Gejala Penyakit TBC

Mengalami demam

Batuk lebih dari 14 hari atau 2 minggu

Sakit kepala

Mengalami sesak pada pernapasan

Batuk tiba-tiba, yang pada awalnya kering namun suatu saat bisa berdahak jika kasus menjadi berat akibat tidak segera ditangani

Berkeringat di malam hari tanpa aktivitas yang berat

Merasakan nyeri tenggorokan

Penurunan nafsu makan

Sesak napas yang bisa memburuk dalam hitungan hari.

Penurunan berat badan secara signi‑kan

 

Munculnya rasa lelah yang ekstrem

 

Perkembangan gejala TBC dapat terjadi secara perlahan dan bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan dan daya tahan tubuh seseorang. Selain itu, penyebaran TBC juga sangat mudah, yaitu melalui droplet orang dengan TBC selayaknya COVID-19. Jadi, TBC sama-sama bisa menyebar melalui batuk, bersin, atau meludah. Maka dari itu, segeralah memeriksakan kondisi kesehatanmu ke Puskesmas atau klinik terdekat jika mengalami gejala tersebut. Terutama gejala utama dari TBC, yakni batuk lebih dari 14 hari.

 

Pentingnya Pemeriksaan Tuberkulosis Mandiri 

TBC merupakan penyakit yang berpotensi serius, tetapi dapat disembuhkan jika pengobatan segera dilakukan. Namun, jika terlambat terdeteksi, maka penanganan juga tidak dapat dilakukan sedari dini.  TBC yang tidak ditangani secara tepat dapat berakibat fatal, bakteri penyebabnya bisa menyebar ke organ tubuh lain dan memicu terjadinya TBC ekstra paru. Namun, tak hanya itu, terdapat beberapa komplikasi lain yang juga dapat terjadi akibat TBC, yaitu:

  • Kerusakan sendi. 
  • Meningitis
  • Masalah pada hati atau ginjal. 
  • Gangguan jantung, dan lain-lain

 

Apakah ada produk asuransi yang memberikan perlindungan terhadap risiko penyakit Tuberkulosis?

Lakukan tindakan preventif sebagai perlindungan Anda keluarga dengan Asuransi GREAT Multiple Critical Illness dan Asuransi GREAT Critical Extra. Keduanya merupakan produk asuransi yang memberikan perlindungan maksimal terhadap risiko penyakit kritis, salah satunya adalah gagal ginjal.

Informasi produk https://www.greateasternlife.com/id/in/asuransi-individu/produk/asuransi-kesehatan.html

 

Artikel Gangguan Ginjal Akut Misterius ditulis oleh: dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp.A dari Mayapada Hospital Kuningan Jakarta

Kembali ke atas
Butuh bantuan?
Customer Contact Center
Layanan Nasabah
GREAT Promo
Akun Resmi WhatsApp
GREATPedia
Great Eastern Life Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
Great Eastern Life Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan