Menurut Yayasan Onkologi Anak, sekitar 14.000 anak Indonesia didiagnosis kanker setiap tahun. Namun, berdasarkan data World Health Organization (WHO) kurang dari 30% kasus kanker anak dapat disembuhkan. Sering kali hal ini karena kurangnya informasi orang tua tentang gejala dini kanker anak. Penyebab kanker anak di Indonesia meliputi
adanya riwayat kanker dari keluarga meningkatkan risiko seorang anak terkena kanker.
kebiasaan gaya hidup orang tua atau lingkungan sekitar seperti merokok, konsumsi alkohol, dan kurang berolahraga dapat memberikan risiko kanker.
paparan radiasi saat di dalam kandungan atau setelah melahirkan dapat berisiko kanker pada bayi dan anak-anak. Radiasi seperti X-Ray dan sinar gamma dapat memicu sel menjadi bermutasi.
Meski beberapa penyebab kanker anak bisa dideteksi sejak dini, banyak gejala yang sulit dikenali. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk memahami tanda-tanda kanker pada anak agar dapat menangani sedini mungkin.
Gejala kanker pada anak lebih sulit diketahui dibandingkan pada orang dewasa, karena anak-anak biasanya belum mampu untuk menunjukkan apa yang mereka rasakan. Sebagai orang tua, penting untuk kita mengetahui apa saja gejala kanker pada anak.
Leukemia adalah kanker darah yang menyerang sel darah putih, dan termasuk paling banyak dialami pada anak-anak. Gejala leukemia antara lain wajah pucat, lemah, anak rewel, nafsu makan turun, demam tanpa sebab, kejang sampai penurunan kesadaran, pendarahan secara tiba-tiba, nyeri tulang hingga anak tidak mau berdiri atau berjalan, pembesaran hati, limpa, dan kelenjar getah bening serta buah zakar (laki-laki) dengan konsistensi keras.
Kanker yang terletak dalam rongga tengkorak, menyebabkan gangguan dan kerusakan fungsi saraf pusat. Gejala yang ditemukan adalah mual, gangguan penglihatan, pusing, kejang, dan kelemahan atau kelumpuhan pada anggota gerak tubuh.
Tumor ganas pada mata anak. Gejala yang ditimbulkan berupa manik mata bewarna putih, mata kucing, juling, kemerahan, pembesaran bola mata, peradangan bola mata, dan penglihatan buram.
Kanker pada kelenjar getah bening. Gejalanya yang harus diwaspadai adalah pembekakan kelenjar getah benih di leher, ketiak, dan pangkal paha yang tidak terasa nyeri, sesak napas, saluran pencernaan tersumbat, demam, keringat malam, lemah, lesu, nafsu makan berkurang, dan penurunan berat badan.
Kanker saraf yang menyerang bagian leher, rongga dada, dan mata. Gejala yang ditimbulkan antara lain pendarahan di sekitar mata, mata menonjol, nyeri tulang, perut terasa penuh seperti diare, kelopak mata satu sisi menurun, kontraksi pupil, mata kering, leher membengkak, dan gangguan fungsi kandung kemih serta usus.
Kanker ginjal pada anak. Gejalanya ditandai dengan kencing berdarah, rasa tidak enak pada perut dan terasa keras bila sudah cukup besar.
Kanker yang tumbuh di otot seperti di bagian leher, kandung kemih, prostat, dan vagina anak. Gejala yang ditemukan antara lain benjolan yang tidak nyeri, pendarahan di hidung, telinga, atau tenggorokan, hidung tersumbat, kesulitan buang air besar atau kecil, muncul benjolan atau pendarahan dari vagina dan rektum serta terdapat darah pada feses atau urin.
Kanker pada tulang yang banyak terjadi di bagian tungkai, lengan, dan pinggul. Gejalanya ditandai dengan nyeri tulang pada malam hari atau setelah beraktivitas, kemerahan dan hangat di area yang nyeri, nyeri yang terus menerus di punggung, gerakan tulang yang terbatas, patah tulang setelah beraktivitas, demam, cepat lelah, penurunan berat badan, dan pucat.
Beberapa dari gejala ini sulit diidentifikasi sebagai gejala kanker atau penyakit sehari-hari. Apalagi beberapa di antaranya sering tidak disadari oleh anak-anak. Oleh karena itu, orang tua harus lebih waspada terhadap tumbuh kembang anak.
Bagi sebagian orang masih menganggap tumor dan kanker merupakan penyakit yang sama. Keduanya memiliki keterkaitan tetapi tidak sama. Tumor adalah pertumbuhan sel yang tidak normal, bisa bersifat jinak (tidak menyebar) dan tidak berbahaya atau ganas. Kanker, di sisi lain, adalah jenis tumor ganas yang agresif, dapat menyebar luas dan merusak jaringan sekitarnya. Dapat disimpulkan semua kanker adalah tumor, tetapi tidak semua tumor adalah kanker. Meski tidak semua tumor berbahaya, tumor harus segera ditangani sejak dini sebelum berisiko menjadi tumor ganas hingga menyebabkan kanker.
Pengobatan kemoterapi terbilang metode yang populer untuk menyembuhkan kanker. Metode ini menggunakan obat-obatan kuat untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan sel kanker. Obat kemoterapi bekerja dengan menyerang sel-sel kanker yang berkembang biar cepat sehingga menyasar langsung ke inti masalah. Biasanya, kemoterapi dilakukan secara rutin oleh pasien kanker. Biaya kemoterapi sekali pertemuan berkisar Rp750 ribu sampai Rp11 juta, tergantung dari ganasnya sel kanker.
Namun, kemoterapi yang dilakukan secara rutin bisa memengaruhi sel-sel lain yang sehat, seperti sel rambut dan sel darah sehingga menimbulkan efek samping seperti rambut rontok, mual serta kelelahan. Meski penuh tantangan, kemoterapi sering kali terbukti efektif dalam memerangi kanker dan membawa harapan baru bagi pasien, terutama jika bersamaan dengan metode pengobatan lainnya.
Walaupun kemoterapi menjadi salah satu pengobatan yang dianjurkan, ada beberapa pengobatan kanker lainnya yang bisa menjadi pilihan untuk menyembuhkan kanker:
Pengobatan ini dilakukan dengan tindak operasi atau pembedahan untuk mengangkat tumor atau jaringan kanker secara fisik. Tujuan utamanya adalah untuk segera menghilangkan sebanyak mungkin sel kanker yang sudah bersarang di dalam tubuh.
Menggunakan radiasi tinggi yang fokus untuk membunuh atau merusak atau sel kanker secara presisi dengan menghancurkan sel kanker sambil menjaga jaringan tubuh yang sehat tetap aman.
Bekerja dengan cara mengendalikan kekuatan hormon untuk menghambat pertumbuhan kanker, terutama sel kanker yang bergantung pada hormon.
Menggunakan obat-obatan yang khusus menargetkan titik lemah molekul atau gen yang mendukung pertumbuhan dan penyebaran kanker dengan menyerang secara efektif serta meminimalisasi efek samping.
Memahami gejala dan pilihan pengobatan kanker anak sangat penting untuk mendeteksi penyakit ini sejak awal dan memberikan penanganan yang tepat. Dengan mengenali tanda-tandanya dan segera membawa ke dokter, keluarga terdekat bisa menghadapi situasi sulit ini dengan lebih percaya diri dan penuh harapan. Berkat kemajuan dalam penelitian medis, semakin banyak pilihan pengobatan dan dukungan tersedia untuk anak-anak penderita kanker. Jika seseorang yang Anda kenal atau ada kerabat yang sedang berjuang melawan kanker, ingatlah untuk tetap semangat dan jangan putus asa! Yang paling penting, siapkanlah solusi perlindungan asuransi sedari dini agar terhindar dari risiko kerugian finansial.