Menjaga berat badan ideal bukan hanya soal penampilan, namun juga berarti menjaga kesehatan tubuh luar dan dalam. Pasalnya, berat badan yang berlebihan biasanya berkaitan dengan berbagai risiko kesehatan. Sebaliknya, berat badan yang normal bisa memperbaiki jumlah energi, kesehatan mental, serta harapan hidup. Oleh sebab itu, mari kita eksplor bersama bagaimana cara defisit kalori yang benar agar tetap sehat serta cara menghitung kebutuhan kalori harian agar dapat mencapai body goals
Defisit kalori atau defkal adalah suatu kondisi di mana jumlah kalori yang masuk lebih sedikit dari jumlah kebutuhan kalori harian, dan cara ini seringkali digunakan sebagai teknik untuk mengurangi berat badan. Asal dilakukan dengan benar, defisit kalori dapat menjadi cara yang sehat dan efektif untuk pria maupun wanita yang sedang diet untuk mengurangi BB
Sebelum memulai program defkal, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu berapa banyak kalori yang dibutuhkan tubuh setiap hari. Ini adalah langkah pertama dalam merencanakan pola makan untuk defisit kalori yang lebih sehat dan efektif. Perlu diingat bahwa kebutuhan kalori harian setiap orang berbeda-beda, karena pada akhirnya semua tergantung kepada usia, berat badan, dan tingkat aktivitas masing-masing
Sebelum memulai program defkal, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu berapa banyak kalori yang dibutuhkan tubuh setiap hari. Ini adalah langkah pertama dalam merencanakan pola makan untuk defisit kalori yang lebih sehat dan efektif. Perlu diingat bahwa kebutuhan kalori harian setiap orang berbeda-beda, karena pada akhirnya semua tergantung kepada usia, berat badan, dan tingkat aktivitas masing-masing.
Saat sedang menjalani diet, defisit kalori untuk wanita disarankan agar mengurangi sekitar 500 kalori per hari. Artinya, asupan harian minimal di kisaran 1.300 - 1.700 kalori/hari pada usia 19 - 30 tahun, begitu juga pada usia yang berada di atas rentang tersebut.
Sama dengan wanita, defisit kalori untuk pria yang disarankan mengurangi 500 kalori pe hari, sehingga asupan minimal hariannya di kisaran 1.700 - 2.500 kalori/hari pada usianya 19 - 30 tahun, begitu juga untuk yang ada di atas rentang usia tersebut.
Agar cara menghitung kalori lebih mudah, Anda bisa menggunakan kalkulator kalori harian online dari Great Eastern Life Indonesia untuk mengetahui asupan harian kalori Anda sesuai usia, gender, berat dan tinggi badan
Nah, setelah mengetahui cara menghitung kalori harian untuk diet, jumlah kalori dari makanan juga perlu diperhatikan. Sebab, setiap makanan yang kita konsumsi memiliki kalori yang berbeda-beda, maka dari itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan defisit kalori:
Kalori dalam makanan bisa sangat berbeda tergantung cara pengolahan. Misalnya, ayam goreng memiliki jumlah kalori lebih tinggi dibanding ayam rebus. Berikut cara masak makanan yang cocok untuk defisit kalori:
Selain itu, hindari juga makanan yang prosesnya digoreng atau dibakar saat Anda sedang menjalankan diet untuk menurunkan berat badan. Pasalnya, mengonsumsi gorengan dapat meningkatkan kolesterol dari lemak jenuh pada makanan. Sementara itu, pada jenis makanan yang dibakar, ada kemungkinan pembentukan karsinogen pada makanan saat proses pembakaran yang dapat berpotensi menyebabkan kanker, namun hal ini juga bisa ditanggulangi dengan makanan yang kaya akan serat dan antioksidan seperti kemangi serta lalapan lainnya
Salah satu cara yang paling mudah dalam menghitung kalori makanan adalah dengan membaca informasi gizi pada kemasan makanan atau minuman. Beberapa restoran atau pelaku usaha di bidang F&B juga sudah mencantumkan jumlah kalori pada setiap menu mereka. Cara terbaik lainnya adalah dengan memasak makanan di rumah agar Anda bisa mengatur sendiri jumlah kalori pada tiap porsi makanan. Contoh perhitungan manual kalori jika memasak di rumah
Setelah tahu berapa banyak kalori yang Anda butuhkan, saatnya mulai menciptakan defisit kalori dengan cara yang sehat. Ini adalah panduan cara defisit kalori yang benar untuk pemula, tanpa mengorbankan kesehatan tubuh:
Hindari diet ekstrem sebagai cara untuk mengurangi berat badan, misalnya seperti dengan sengaja tidak makan sama sekali dalam jangka waktu yang lama. Melakukan diet seperti ini sangatlah tidak direkomendasikan karena berbahaya bagi kesehatan. Karena, penurunan asupan yang terlalu mendadak bisa berdampak pada kestabilan metabolisme dan daya tahan tubuh.
Tinggalkan gaya hidup sedentari, yaitu gaya hidup yang kurang melakukan aktivitas fisik dan hanya duduk atau berbaring sepanjang hari. Selain itu, jika pekerjaan Anda mengharuskan untuk duduk terlalu lama, ada baiknya untuk diselingi dengan break aktivitas kecil. Mulailah bergerak seperti berjalan kaki, naik tangga, dan olahraga ringan secara rutin.
Berhenti mengonsumsi fast food atau makanan cepat saji dan mulai makan makanan real food. Tepung, gula, dan minyak (gorengan) juga memiliki kalori serta lemak trans yang dapat menghambat perjalanan diet Anda. Baik untuk menurunkan berat badan atau tidak, mengonsumsi makanan yang sehat tetaplah menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, pilih lah makanan yang berkualitas, seperti mengonsumsi lebih banyak serat dari buah, sayur, dan biji-bijian.
Defisit kalori yang dilakukan dengan cara yang sehat akan membawa manfaat nyata, baik dari sisi fisik maupun mental:
Menurunkan berat badan bukanlah soal diet ekstrem. Namun, perubahan kecil yang konsisten untuk hidup lebih sehat dan bahagia. Dengan pola makan seimbang, rutin bergerak serta pola pikir positif, Anda bisa merasakan manfaatnya baik secara fisik maupun mental di masa depan.
Jadi, bagaimana? Sudah siap untuk mulai mengambil langkah pertama? Mulai lah sekarang dengan target kecil yang bisa dicapai. Jangan menyerah, tetap konsisten dan selamat menikmati manfaat jangka panjangnya di hari esok yang lebih sehat!